Tema : ”Takdir”
Assalamu’alaikum.
Wr. Wb,
Hadirin-Hadirat Rahkimakumulloh,
Pertama-tama
marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Alloh swt yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayahnya, sehingga kita dapat berkumpul di
majelis ini tanpa ada halangan suatu apapun.
Tak
lupa, shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita
Nabi Agung Muhammad saw beserta para keluarga, sahabat, serta pengikutnya yang
selalu setia sampai akhiruzzaman. Amin Allohuma, Amin.
Hadirin-Hadirat
Rahkimakumulloh,
Jika
berbicara tentang takdir, zaman sekarang ini kata takdir itu sudah sangat
familiar daamkehidupan kita sehari-hari. Kita sangat sering mengatakannya,
bahkan menjadikan jawaban yang sudah tidak asing lagi dan sangat ampuh. Karena
biasanya, jika seseorang bertanya, dan dijawab dengan kata takdir, maka tidak
akan ada lagi perytanyaan selanjutnya. Tetapi, apakah kita tau apa arti takdir
itu? Dan bagaimana takdir itu?
Karena
itu, pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan sedikit tentang takdir.
Alloh swt berfirman dalam Q.S. An-Nisa : 78, yang berbunyi
الله عند من كل قل
Artinya:
". Katakanlah (hai Muhammad) "Semuanya (datang) dari sisi Allah"
Jadi,
sudah sangat jelas, bahwa takdir itu merupakan segala ketetapan yang datangnya
dari Alloh swt, baik takdir yang baik maupun yang buruk. Takdir baiik itu
sangat banyak contohnya, dan hampir setiap hari, waktu kita terpenuhi dengan
takdir baik. Mmisalnya, kita berangkat dan pulang sekolah dengan selamat sampai
tujuan, itu sudah merupakan takdir baik. Tetapi kadang kita tidak menyadarinya,
karena biasanya manusia lenbih sering megingat Alloh swt ketika dia sedang
dalam kesusahan, sehingga kita merasa bahwa Alloh swt memberikan takdir buruk
yang banyak kepada kita. Tatapi, sebaiknya kita harus mensyukuri takdir yang
buruk pula, karena siapa tahu, takdir buruk itu akan membawa hikmah bagi kita.
Karena Alloh maha mengetahui apa yang terbaik bagi umat-Nya.
Walaupun
takdir itu datang dari Alloh swt, kita tidak boleh menyalahgunakan takdir sebagai
alasan karena kita malas atau tidak amu berusaha. Karena biasanya, ada orang
yang berkata seperti ini. “ngapain kita bingung-bingung, susah-susah. Jodoh dan
rezeki kan udah ditangan Alloh. Nah itulah yang dinamakan menyalahgunakan
takdir untuk menutupi kemalasan. Walaupun jodoh dan rezeki itu sudah ditangan
Alloh swt kalau kita tidak mau berusaha mengambilnya, maka akan tetap ditangan
Alloh swt dan kita tidak akan pernah mendapatkannya. Karena, Alloh tidak akan
memberikan sesuatu dengan Cuma-Cuma. Apakah pernah ada orang miskin yang ingin
kaya, kemudian ia berdo’a dan seketika itu Alloh langsung menurunkan sekarung
uang tepat diatas rumahnya. Ya kalau atapnya kokoh, kalau rumahnya masih pake
kardus bekas malah bisa jadi orangnya yang kejatuhan, terus mati. Kan itu lebih
parah lagi. Karena itu, sebelum mendapat sesuatu kita ahrus berusaha terlebih
dahulu. Walaupun kita sudah berdo’a, dan semanjur apapun do’a kita, kalau kita tidak mau berusaha ya
percuma saja. Dan sebaliknya, jika kita berusaha tanpaa disertai dengan do’a,
maka usaha kita juga sia-sia saja. Karena do’a itu merupakan sebuah sarana
penyampai keinginan kita kepada Alloh swt, sehingga Alloh akan memudahkan kita
dalam berusaha mencapai sesuatu yang kita inginkan.
Hadirin-Hadirat
Rakhimakumulloh,
Takdir
baik dan takdir buruk itu ternyata sama-sama ujian. Ada orang yang ditakdirkan
kaya, tetapi sebenarnya sedang diuji apakah dia mampu menahan hawa nafsunya
dalam hidupnya yang bergelimang herta. Begitu pula orang yang ditakdirkan
miskin, dia juga sedang diuji apakah mampu untuk bertahan dalam kekurangan.
Begitu juga orang yangditakdirkan cantik dan buruk, pintar dan bodoh, mereka
saling melengkapi. Karena, tidak akan ada orang cantik jika tidak ada orang
buruk, tidak ada orang pintar apabila tidak ada orang bodoh. Maka berteriama
kasihlah kepada orang-orang yang jelek dan bodoh, karena merekalah kita tidak
jadi jelek, tidak jadi bodoh, walaupun kita sebenarnya sudah jelek dan bodoh.
He he he...
Tetapi,
mengapa Alloh swt menciptakan takdir buruk? Mengapa kita tidak diberi kemudahan
saja? Kan lebih enak, kalau hanya ada takdir baik. Tetapi, ternyata Alloh
menciptakan takdir buruk itu hanya untuk menguji keimanan dan ketaqwaan kita.
Maka, ketika menerima takdir buruk kita harus bersabar dalam menghadapinya.
Karena Alloh swt tidak akan memberikan takdir buruk itu kepada orang yang tidak
mampu untuk menanggungnya. Karena Alloh maha mengetahui maksud dari segalaa
sesuatu. Sehingga kita harus percaya, bahwa takdir buruk merupakan suatu
kebaikan sehingga kita dapat dengan mudah menjalaninya. Sebagaiman Firman Alloh
dalam Al-Qur’anulkarim, yang berbunyi :

Artinya
:
“Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar”.
(Q.S.
Albaqarah : 155)
Jadi,
maksudnya sebagai oarang muslim, kita harus menerima takdir buruk itu dengan
bersabar, bertawaqal, dan tetap bertaqwa kepada Alloh swt. Karena yang
membedakan derajat seorang umat dihadapan Alloh swt hanyalah ketaqwaannya.
Untuk itu, marilah kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Alloh
swt, agar kita mendapat tempat yang baik di akhirat kelak.
Hadirin-Hadirat
Rakhimakumulloh,
Kita
sering menanyakan, bisakah kita terhindar dari takdir buruk? Ternyata, sebagai
seorang manusia kita tidak dapat hidup tanpaa takdir buruk. Tetapi, kita hanya
dapat berusaha untuk menghindarinya. Caranya, yaitu dengan memperbanyak do’a
dan sadaqah. Selain itu, kita juga harus menghindari hal-hal buruk, seperti
berbohong, mencuri, dsb. Karena biasanya takdir buruk lebih dekat dengan
hal-hal yang buruk pula.
Jadi,
kesimpulannya kita harus senantiasa menerima takdir yang Alloh berikan dengan
sabar, tawaqal, dan bertqwa kepada Alloh swt. Tetapi, sebelum menerima taakdir
kita harus berusaha terlebih dahulu agar kita bisa mendapatkan hasil yang baik
atau terhindar dari takdit buruk. Karena, yang paling penting adalah usaha yang
lakukan, dan hasil akhirnya merupakan takdir Alloh swt.
Sekian
kiranya yang dapat saya sampaikan, masih banyak kekurangan dan kesalahan
ataupun tutur kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf. Terima kasih atas
perhatian dan waktunya.
Wabillahitaaufikwalhidayah,
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar